MEDIA INDEPENDENT KOMNAS HAM PARTAI CALEG 2009 GEOPOL

SLOGAN


Operasi Militer Lebih Gila-Korban Sipil Menigkat


Cosss Untuk Nano.

Menambahkan apa yang di tulis Desk Papua.

Memang Benar bahwa Militer di Papua sini hanya tenang di pos. Dugaan Saya, sewaktu anda ke Papua, kondisinya tra seperti saat sekarang. Papua itu seratus persen pedalaman di kuasai oleh Militer ketimbang masyrakat Publik seperti kita yang saat ini taunya komentator di milis dan media lainnya.

Konflik bersenjata atau stigma anda separatis, saya harap anda menilai masalah Papua tidak hanya dengan kaca mata Jakarta saat ini, dimana akar persoalan Papua di vonis selalu dengan stigma Separatisme atau apalah. Sebab nilai lebih dalam diskursus separatis tak ada solusinya dan sampai sekarang, seperti yang terjadi di Papua ( Pedalaman ) itu.

Perampasan senjata, terserah anda sebagai tindakan mengarah pada eksplisit separatisme. Pedalaman Papua, Militer tak hanya jaga keamanan, tetapi keberadaan mereka justeru mengganggu stablitas kultur di Papua. Sebagian Besar penduduk Papua tak bisa di pungkiri adalah penduduk junta militer. Dan banyak kasus militerisme yang terjadi dan menimbulkan dendam mendalam warga.

Soal menyelamatkan diri ke hutan lalu Meninggal, inilah problem serius yang butuh penanganan negara. Habitan penduduk pedalaman memang menyatu dengan hutan, kok bisa meninggal? Hal seperti ini bisa dibantahkan oleh siapapun yang terbiasa menilai Papua dengan parameter subjektivitas, tanpa menilik kamuflase masalah yang ada.

Tak mungkin warga menyelamatkan diri ke Hutan kalau lingkungan mereka aman. Bagaimana mereka bisa aman? Rumah, ternak dan lahan berkebun mereka ludes dihajar aparat saat operasi terjadi. Rumah dibakar, ternak di bunuh. Sedangkan ketersediaan makanan begitu sulit. Ruang gerak dibatasi oleh militer melakukan operasi.

Nah, trauma akan kebiadaban aparat selama operasi ini, membuat penduduk terus mengilhami trauma yang menadal. Maka, untuk bebas cari makan susah, sebab jika didapat tentara di hutan pasti nyawa tak selamat. Ini resiko hidup bagi penduduk pedalaman Papua yang nafas mereka selalu di moncong senjata. Sangat aneh sekali kalau mereka kedinginan, lah mereka sdh terbiasa dengan suhu di tempat ini.

Semestinya, keprihatianan semacam ini, benar atau tidak benar informasi yang disampaikan, semestinya alat-alat negara bertindak untuk atasi masalah walaupun penangananya tidak maksimal.

Mari memberi yang terbaik bagi wargamu, tidak dengan membiasakan pola pikir seakan militer tak ada kesalahan dalam operasi di Papua. Bahwa sentimen anti NKRI dari Papua selama ini adalah akibat hegemoni militer atas nama NKRI-UUD 45 menumpas segalanya.

Jadilah Warga negara yang anti " whots dog ". Tidak menjadi anjing penjaga modal, tetapi jadilah prajurit pecinta rakyat dan kekayaan alam. Belajar mendidik elemen Bangsa untuk tidak menjadi sapi perah.

Semoga bermanfaat sebagai masukan atas peryataan Nano di Milis ini.

0 komentar:

CLOCK

Login | Facebook

Yahoo! Messenger