MEDIA INDEPENDENT KOMNAS HAM PARTAI CALEG 2009 GEOPOL

SLOGAN


Catatan Perjalanan : Wajah Demokrasi Menjelang PEMILU 2009: Politik Transaksi ( Politik Jual Beli Suara )=Politik Pembodohan

Pengantar Singkat :
Oleh : Ismar Indarsya


Pagi dini hari aku harus bergegas di bandara soekarno hatta.Karena hari itu pesawatnya berangkat pagi menuju sebuah kota di tengah pulau sulawesi yang bernamakan Kota Palu..Kota pesisir berleter huruf U..mengikuti pesisir laut yang bernama teluk palu..dan juga di kelilingi gunung sepanjang kota dan setelah perjalanan selama 3 jam diudara aku ku pun tiba di bandara mutiara palu,dan akhirnya dijemput oleh seorang kawan mengunakan motor menyusuri kota yang hampir seluruhnya telah terkepung oleh baliho,stiker,spanduk para caleg-caleg yang ingin masuk ke parlemen..dan bahkan sepanjang perjalanan di hampir ditiap-tiap rumah ada bendera partainya,baik yang cuma satu maupun bahkan ada yang disatu rumah bendera partai ada 3-5.dengan bendera partai yang berbeda-beda.bahkan kawanku menyeletuk bahwa rumah itu kayak kantor KPU saja..banyak bendera,,sambil kita berlalu sambil melepaskan tawa.

Setelah melalui perjalanan dan melihat situasi selama perjalanan akhirnya sy tb di rumah kawan di desa di kaki gunung,desa yang cukup asri dan tenang.,tapi juga tak luput dari serbuan atribut-atribut para caleg-caleg yang sangat banyak. Mulai bendera,baliho,kartu nama,setelah tiba kami pun bercerita dan berdiskusi dengan kawan yang ada disana mengenai gerik-gerik caleg di sulawesi tengah menurut hasil pantauan kawan-kawan bahwa banyak Caleg yang Gerilya masuk kedesa-desa bagi2 bantuan ke rumah ibadah,dengan maksud kalau setiap habis ibadah namanya disebutkan sebagai salah satu penyumbang mesjid itu lewat pengeras suara yang ada di rumah ibadah tersebut,ada juga mereka bergerilya masuk kedesa ada juga yang mengunakan mobil-mobil mewah untuk menarik simpati.

Mendengar dari kawan disana katanya ada juga rela untuk rental mobil,agar calegnya kelihatan wah di hadapan para petani/masyarakat desa..ada juga yang kerjanya datang bagi-bagi bola kaki,bola volley,beserta netnya kepara pemuda desa,kalo ada acara pesta mereka juga berlomba untuk mebiayai pesta dengan harapan nama sang caleg di masukan dalam undangan sebagai salah satu orang yang turut mengundang dalam pesta tersebut,bahkan ada yang lebih ngerii?

Para caleg ini yang mengangkat isu kedaerahan yang berbau SARA untuk mendapatkan dukungan dan menghancurkan lawan-lawannya,kalo ada lawan politiknya yang masuk wilayah dapilnya yang bukan putra asli dari situ

Sedangkan disaat acara main domino dan hadiahnya dari sang caleg,selama pertandingan foto-foto sang caleg harus di pajang disitu,kayak biasa kita nonton festival musik maka sang penyelenggara harus memasang atribut sponsor segala cara mereka lakukan,bahkan di pasar-pasar juga tak luput dari serbuan mereka.

Ada cerita kawan saya..katanya ada caleg masuk pasar..dia bawa kartu nama banyak sekal,tapi malu untuk menyebarkannya akhirnya dia dapat akal ketemu sama penjual dagingdan diapun buat kesepakatan dengan penjual daging bahwa tolong selipkan kartu nama saya dalam tiap kantong plastik bagi orang yang membeli daging anda.

Nanti untuk pekerjaan itu aku bayar kamu 100 rb dan setelah berapa lama kartunya pun habis...dan dia pun sangat senang karena namanya pasar tradisional,pengunjung dari seluruh pelosok,ada juga yang mengunakan anak-anak kecil untuk menyebarkan Stiker-stikernya ke rumah2 warga..dengan imbalan RP.5000,- rupiah.

Ada juga caleg kalo masuk desa bukannya ingin bertemu masyarakat,tapi malah cari kepala desa,dengan berpura-pura salah masuk rumah mencari keluarga..tetapi setelah di dalam rumah malah menawarkan uang buat pak kades dengan iming-iming dengan tujuan agar pak desa mau mengalangkan dukungan buat sang caleg di desa tersebut melalui struktur kepala-kepala dusunnya dan menurut kawan ku itu rata2 para caleg ini nda jelas latar belakangnya,motivasinya bahkan program2 untuk jadi calon legislatif ada pensiun PNS,mantan Wagub katanya seolah2 mereka hanya mau jadikan parlemen sebagai lowongan kerja, ada juga karena dendam politik karena kalah bertarung di pilkada yakni mantan wagub..sehingga ingin masuk parlemenc untuk memukul lawan politiknya yang sdh ada di eksekutif hari ini lucu dan banyak juga para caleg yang ngga jelas apa yang dia lakukan pada saat dia akan maju ke parlemen Bahkan ngga jelas programnya..Abstrak..dan inilah Fenomena nyata yang terjadi di tiap-tiap pemilu mulai zaman orde baru,Pemilu 1999,Pemliu 2004.dan juga Pemilu Hari ini

Wajah demokrasi kita hari ini menjelang PEMILU Legislatif :

Tidak ada Pendidikan Politik.Tidak ada Penyadaran Politik,Semua Politik Transaksi ( politik jual beli suara)-Politik Pembodohan
dan hampir semua masyarakat terikut denagn mainan para elit ini,tanpa menyadari bahwa ketika kita salah memilih nantinya di Pemilu tanggal 9 April ,maka Dampak Politiknya 5 tahun kedepan menderita dan Sengsara.

Dan Tugas Mendesak kita :

Intervensi PEMILU agar jangan sampai hanya menjadi sebuah proses Seremonial yang hanya memhambur-hamburkan uang rakyat..dan hanya menjadi Proses daur Ulang kekuasaan para elit-elit politik yang sudah terbukti gagal,korup dan busuk.

Caranya mengintervensi :
kita harus sembari mengalang dukungan rakyat harus ada pendidikan politik kerakyat.bahwa memilih seseorang caleg,rakyat wajib mengetahui latar belakang seseorang/Track record seseorang apakah benar dia pernah dan selalu berjuang untuk kepentingan rakyat atau tidak?? lihat apakah dia bersih dari korupsi tidak?? kedua lihat Program-Program yang akan dia perjuangan pada saat bila ia terpilih nanti ke parlemen kongkrit tidak programnya?? jadi jangan memilih caleg karena dia pernah kasih uang/ bantuan kepada kita,karena itu penyogokan politik itu pembodohan,jangan pilih caleg karena hanya ikatan Primordial lihat program perjuangannya..kongkrit atau abstrak??..kalau perlu tantang para caleg buat Kontrak politik akan program-programnya dan wajibkan mereka membuat laporan tertulis secara berkala kalau benar dia terpilih nantinya..dan isi kontraknya politiknya harus berisi program serta ultimatum buat dia.bahwa kalau dia melakukan penkhianatan terhdp program-program perjaungan itu ia wajib mundur dari jabatnanya, kalau tidak kita akan turunkan secara paksa..dan kontrak politik ini harus di tandatangani oleh para caleg di hadapan massa dan di lengkapi materai..dan kontrak politik ini harus di perbanyak dan dibagikan di seluruh warga sebagai pegangan.Dan minta sangat caleg memaparkan/mepresentasikan program-programnya..dalam dialog-dialog kampung.rakyat harus cerdas..jangan lagi mau di beli..jangan lagi mau dibodohi...


Pilih Caleg Aktivis Kerakyatan !!!
oleh: Ismar Indarsyah

0 komentar:

CLOCK

Login | Facebook

Yahoo! Messenger